Once in the days of yore, stood a huge empire named Prambanan. People
Prambanan very peaceful and prosperous under the leadership of king named King
Baka. Small kingdoms in the region around Prambanan also very submissive and
respect the leadership of King Baka. Meanwhile in the other
place, there is an empire that was lost to the magnitude of the kingdom of
Prambanan, the kingdom Pengging. The kingdom was known to be very arrogant and
always wanted to expand its power. Pengging Kingdom has a powerful warrior
named Bondowoso. He has a powerful weapon named Bandung, so Bondowoso known as
Bondowoso. Besides having a powerful weapon, Bondowoso also has an army in the
form of Jin. The armies are used Bondowoso to help him to attack other kingdoms
and possessions.
------
Alkisah
pada zaman dahulu kala, berdiri sebuah kerajaan yang sangat besar yang bernama
Prambanan. Rakyat Prambanan sangat damai dan makmur di bawah kepemimpinan raja
yang bernama Prabu Baka. Kerajaan-kerajaan kecil di wilayah sekitar Prambanan
juga sangat tunduk dan menghormati kepemimpinan Prabu Baka.
Sementara itu di lain tempat, ada satu kerajaan yang tak kalah besarnya dengan
kerajaan Prambanan, yakni kerajaan Pengging. Kerajaan tersebut terkenal sangat
arogan dan ingin selalu memperluas wilayah kekuasaanya. Kerajaan Pengging
mempunyai seorang ksatria sakti yang bernama Bondowoso. Dia mempunyai senjata
sakti yang bernama Bandung, sehingga Bondowoso terkenal dengan sebutan Bandung
Bondowoso. Selain mempunyai senjata yang sakti, Bandung Bondowoso juga
mempunyai bala tentara berupa Jin. Bala tentara tersebut yang digunakan Bandung
Bondowoso untuk membantunya untuk menyerang kerajaan lain dan memenuhi segala
keinginannya.
***
Up
One time King Pengging arrogant call Bondowoso. Pengging king then ordered
Bondowoso to attack the Kingdom of Prambanan. The next day Bondowoso call his
hosts in the form Jin to gather, and immediately went to the Kingdom of
Prambanan.
On arrival at Prambanan, they immediately stormed into the palace Prambanan.
Prabu Baka and troops scrambling, for their lack of preparation. Finally
Bondowoso managed to occupy the Kingdom of Prambanan, and King Baka died from a
gun Bondowoso.
Victory Bondowoso and troops welcomed by King Pengging. Then King Pengging
Bondowoso was mandated to occupy the Palace of Prambanan and take care of
everything in it, including the family of King Baka.
----
Hingga Suatu ketika, Raja Pengging yang arogan memanggil Bandung Bondowoso.
Raja Pengging itu kemudian memerintahkan Bandung Bondowoso untuk menyerang Kerajaan
Prambanan. Keesokan harinya Bandung Bondowoso memanggil balatentaranya yang
berupa Jin untuk berkumpul, dan langsung berangkat ke Kerajaan Prambanan.
Setibanya di Prambanan, mereka langsung menyerbu masuk ke dalam istana
Prambanan. Prabu Baka dan pasukannya kalang kabut, karena mereka kurang
persiapan. Akhirnya Bandung Bondowoso berhasil menduduki Kerajaan Prambanan,
dan Prabu Baka tewas karena terkena senjata Bandung Bondowoso.
Kemenangan Bandung Bondowoso dan pasukannya disambut gembira oleh Raja Pengging.
Kemudian Raja Pengging pun mengamanatkan Bandung Bondowoso untuk menempati
Istana Prambanan dan mengurus segala isinya,termasuk keluarga Prabu Baka.
***
At
the time of Bondowoso stayed in the Royal Palace of Prambanan, he saw a woman
who is very beautiful. The woman is Jonggrang, the daughter of King Baka. When
viewed Jonggrang, Bondowoso began to fall in love. Without thinking anymore,
Bondowoso directly call and apply Jonggrang.
"O Jonggrang, would be permaisuriku if thee?", Asked Bondowoso on Jonggrang.
Hearing the question of Bondowoso, Jonggrang was silent and looked confused. He
really hates Bondowoso, for killing his father he loved. But on the other hand,
Jonggrang afraid reject an application Bondowoso. Finally, after thinking for a
moment, Jonggrang also find a way to make Bondowoso not consummate the
marriage.
----
Pada saat Bandung Bondowoso tinggal di Istana Kerajaan Prambanan, dia melihat
seorang wanita yang sangat cantik jelita. Wanita tersebut adalah Roro
Jonggrang, putri dari Prabu Baka. Saat melihat Roro Jonggrang, Bandung
Bondowoso mulai jatuh hati. Dengan tanpa berpikir panjang lagi, Bandung
Bondowoso langsung memanggil dan melamar Roro Jonggrang.
“Wahai Roro Jonggrang, bersediakah seandainya dikau menjadi permaisuriku?”,
Tanya Bandung Bondowoso pada Roro Jonggrang.
Mendengar pertanyaan dari Bandung Bondowoso tersebut, Roro Jonggrang hanya
terdiam dan kelihatan bingung. Sebenarnya dia sangat membenci Bandung
Bondowoso, karena telah membunuh ayahnya yang sangat dicintainya. Tetapi di
sisi lain, Roro Jonggrang merasa takut menolak lamaran Bandung Bondowoso.
Akhirnya setelah berfikir sejenak, Roro Jonggrang pun menemukan satu cara
supaya Bandung Bondowoso tidak jadi menikahinya.
¨ ***
"Okay, I accept entreaties. But once you meet one condition from me,
"replied Jonggrang.
"Is it syaratmu Jonggrang?", Asked Bandung Bandawasa.
"Give me a thousand temples and two wells in one night," replied
Jonggrang.
Hearing the proposed terms of the Jonggrang, Bondowoso was immediately agreed.
He feels that it is a condition that is very easy for him, because Bondowoso
has Jin army very much.
In the evening, Bandung Bandawasa began to collect his army. In no time, the
Jin army that form come. After hearing the command of Bondowoso, the army
immediately build temples and wells very quickly.
Jonggrang who witnessed the construction of the temple began to get nervous and
frightened, because in two-thirds of the night, stayed three temples and a well
are not they finish.
----
“Baiklah,aku menerima lamaranmu. Tetapi setelah kamu memenuhi satu syarat
dariku”,jawab Roro Jonggrang.
“Apakah syaratmu itu Roro Jonggrang?”, Tanya Bandung Bandawasa.
“Buatkan aku seribu candi dan dua buah sumur dalam waktu satu malam”, Jawab
Roro Jonggrang.
Mendengar syarat yang diajukan Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso pun
langsung menyetujuinya. Dia merasa bahwa itu adalah syarat yang sangat mudah
baginya, karena Bandung Bondowoso mempunyai balatentara Jin yang sangat banyak.
Pada malam harinya, Bandung Bandawasa mulai mengumpulkan balatentaranya. Dalam
waktu sekejap, balatentara yang berupa Jin tersebut datang. Setelah mendengar
perintah dari Bandung Bondowoso, para balatentara itu langsung membangun candi
dan sumur dengan sangat cepat.
Roro Jonggrang yang menyaksikan pembangunan candi mulai gelisah dan ketakutan,
karena dalam dua per tiga malam, tinggal tiga buah candi dan sebuah sumur saja
yang belum mereka selesaikan.
***
Jonggrang
then think hard, find a way to Bondowoso can not meet its requirements.
After thinking hard, Jonggrang finally found a way out. He will make the
atmosphere to be like in the morning, so that the Jin stop making the temple.
Jonggrang immediately called all the maids in the palace. Maids are tasked
Jonggrang to burn straw, cracking mortar, and laying flowers that smelled
fragrant scent.
Hearing the command of Jonggrang, maids soon burn straw. Soon the sky was pink
reddish, and the mortar began sounded. The sweet smell of flowers that spread
began to smell, and the cock began crowing.
-----
Roro Jonggrang kemudian berpikir keras, mencari cara supaya Bandung Bondowoso
tidak dapat memenuhi persyaratannya.
Setelah berpikir keras, Roro Jonggrang akhirnya menemukan jalan keluar. Dia
akan membuat suasana menjadi seperti pagi,sehingga para Jin tersebut menghentikan
pembuatan candi.
Roro Jonggrang segera memanggil semua dayang-dayang yang ada di istana.
Dayang-dayang tersebut diberi tugas Roro Jonggrang untuk membakar jerami,
membunyikan lesung, serta menaburkan bunga yang berbau semerbak mewangi.
Mendengar perintah dari Roro Jonggrang, dayang-dayang segera membakar jerami.
Tak lama kemudian langit tampak kemerah merahan, dan lesung pun mulai
dibunyikan. Bau harum bunga yang disebar mulai tercium, dan ayam pun mulai
berkokok.
***
¨
See reddening sky, the sound of a mortar,
and smell the scent of the flowers, then the army Bondowoso began to leave his
job. They thought it was already morning, and they had to go.
Seeing his army went, Bondowoso shouted: "Hi balatentaraku, early days
yet. Return to complete the construction of this temple !!! "
The Jin is still going, and ignoring the cries Bondowoso. Bondowoso felt very
upset, and finally completed the construction of the temple was left. But
really unlucky, unfinished construction of the temple, morning has come. Bondowoso
also failed to qualify from Jonggrang.
Knowing failure Bondowoso, Jonggrang then walked Bondowoso. "You have
failed to qualify from me, Bondowoso," said Jonggrang
----
Melihat langit memerah, bunyi lesung, dan bau harumnya bunga tersebut, maka balatentara
Bandung Bondowoso mulai pergi meninggalkan pekerjaannya. Mereka pikir hari
sudah mulai pagi, dan mereka pun harus pergi.
Melihat Balatentaranya pergi, Bandung Bondowoso berteriak: “Hai balatentaraku,
hari belum pagi. Kembalilah untuk menyelesaikan pembangunan candi ini !!!”
Para Jin tersebut tetap pergi, dan tidak menghiraukan teriakan Bandung
Bondowoso. Bandung Bondowoso pun merasa sangat kesal, dan akhirnya
menyelesaikan pembangunan candi yang tersisa. Namun sungguh sial, belum selesai
pembangunan candi tersebut, pagi sudah datang. Bandung Bondowoso pun gagal
memenuhi syarat dari Roro Jonggrang.
Mengetahui kegagalan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang lalu menghampiri Bandung
Bondowoso. “Kamu gagal memenuhi syarat dariku, Bandung Bondowoso”, kata Roro
Jonggrang.
¨ ***
Hearing the word Jonggrang, Bondowoso very angry. With a very loud tone,
Bondowoso said: "You cheated Jonggrang. Actually, you were the
construction of a thousand temples thwart this. Therefore, I curse you become a
statue in the temple thousandth! "
Thanks to the magic Bondowoso, Jonggrang turned into a statue / sculpture. The
form of the statue until now can be seen in the temple complex of Prambanan,
and the name of the temple is known as the temple Jonggrang. While the temples
located in the vicinity called the Candi Sewu or the Thousand Temples.
----
Mendengar kata Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso sangat marah. Dengan
nada sangat keras, Bandung Bondowoso berkata: “Kau curang Roro Jonggrang.
Sebenarnya engkaulah yang menggagalkan pembangunan seribu candi ini. Oleh
karena itu, Engkau aku kutuk menjadi arca yang ada di dalam candi yang keseribu
!”
Berkat kesaktian Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang berubah menjadi arca/patung.
Wujud arca tersebut hingga kini dapat disaksikan di dalam kompleks candi
Prambanan, dan nama candi tersebut dikenal dengan nama candi Roro Jonggrang.
Sementara candi-candi yang berada di sekitarnya disebut dengan Candi Sewu atau
Candi Seribu.
.