Sabtu, 14 Juli 2018

ANALISIS STRATEGI MANAJEMEN DAN BISNIS PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO)




ANALISIS STRATEGI MANAJEMEN
PT. PEGADAIAN (PERSERO)





Disusun oleh :
LINDA NINGCAHYATI
NIM. 182202xxxx


PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
INSTITUT BISNIS NUSANTARA
2018

BAB I

A.    SEJARAH PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pegadaian (Persero) dimulai saat masa penjajahan Belanda tahun 1746 dengan didirikannya Bank Van Leening sebagai lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Kemudian pada tahun 1811 pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaaan penjajahan serta membubarkan Bank Van Leening dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha gadai. Selama pemerintahan Inggris di Indonesia banyak praktek gadai ilegal yang merugikan masyarakat sehingga pada 1 April tahun 1901 pemerintah mendirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat. Latar belakang didirikannya Pegadaian ini, yakni: untuk mencegah ijon, rentenir dan pinjaman tidak wajar lainnya; untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil, untuk mendukung program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional. Tahun 1905 Pegadaian jadi lembaga resmi berbentuk Jawatan. Tahun 1961 badan hukum pegadaian berubah dari Jawatan menjadi PN (Perusahaan Negara). Badan hukum PN pun dirubah pada tahun 1969 menjadi Perjan (Perusahaan Jawatan). Perusahaan Jawatan (Perjan) berjalan cukup lama dan pada tahun 1990 status badan hukum Pegadaian diubah menjadi Perum dan setelah 12 tahun berubah kembali status badan hukumnya menjadi Persero pada 1 April 2012 sampai dengan sekarang. 
B.     VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi dan Misi Perusahaan Pertimbangan utama yang perlu dikaji dalam menetapkan kembali visi perusahaan adalah menentukan pilihan medan bisnis (industri) yang akan dimasuki. Berdasarkan perkembangan terakhir tampak bahwa PT Pegadaian (Persero) mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan skim pembiayaan mikro berupa kredit gadai, kredit fidusia dan kredit mikro lainnya.
a)      Visi
Adapun Visi dari PT Pegadaian (Persero) adalah Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.
b)       Dengan misi yang diterapkan yaitu:
1.  Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.

C.    LAYANAN DAN PRODUK
Pada tanggal 1 April 2013 PT Pegadaian (Persero) merubah logo yang telah menjadi cirri khas perusahaan sebelumnya menjadi nuansa baru dengan memberikan semangat baru serta meningkatkan layanan kepada masyarakat. Berikut gambar logo pegadaian    
  
 Logo PT Pegadaian (Persero) terbaru 
Pada logo baru ini terdapat tiga lingkarang yang bersinggungan dan mewakili tiga layanan utama dari PT Pegadaian (Persero) yakni: Pembiayaan Gadai dan Mikro, Emas dan Aneka Jasa.
D.    BUDAYA PERUSAHAAN
 PT Pegadaian (Persero) mempunyai slogan yang sudah tidak asing lagi yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Slogan ini menunjukkan kepribadian Pegadaian sebagai suatu lembaga yang senantiasa memberikan solusi keuangan yang baik dan tepat bagi masyarakat tanpa syarat yang rumit. Dalam melakukan kegiatan bisnisnya PT Pegadaian (Persero) memiliki budaya kerja yang diaktualisasikan melalui INTAN yang terdiri dari:  
1. Berinisiatif, kreatif dan produktif 
2. Berorientasi pada solusi bisnis  Nilai Moral Tinggi 
3. Taat beribadah 
4. Jujur dan berfikir positif  Terampil 
5. Kompeten di bidangnya 
6. Selalu mengembangkan diri  Adi Layanan
 7. Peka dan cepat tanggap 
8. Empatik, santun dan ramah  Nuansa Citra 
9. Bangga sebagai insane Pegadaian 
10.Bertanggung jawab atas aset dan  reputasi perusahaan

E.     KEKUATAN DAN KELEMAHAN
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Berdasarkan hasil analisis internal perusahaan maka diperoleh kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Serangkaian kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut terdiri dari faktor manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, serta sistem informasi manajemen. Dengan demikian perusahaan diharapkan dapat memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan meminimalkan kelemahannya
a)      Kekuatan
1.  Kemudahan pelayanan dan transaksi   PT Pegadaian (Persero) memberikan kemudahan pelayanan dengan kelengkapan administrasi yang mudah tanpa syarat yang berbelit dan tanpa transaksi buka rekening. sehingga pelayanan menjadi cepat sesuai dengan standar yang ditetapkan yakni 15 menit dan aman karena kerahasiaan data nasabah tidak mudah disebarluaskan ke pihak lain.   
2.   Jangka waktu fleksibel Penetapan jangka waktu pinjaman sebenarnya sudah ditetapkan oleh PT Pegadaian (Persero) namun nasabah dapat melunasi sewaktu- waktu tanpa dikenakan pinalti dan mendapatkan diskon margin.  
3. Outlet mulia yang tersebar Untuk memudahkan pelaksanaan transaksi Mulia PT Pegadaian (Persero) Cabang Kranggan memiliki 8 outlet yang tersebar untuk memudahkan dan menjangkau nasabah di lingkungan dekat rumah. 
 4. Sumber Daya Manusia yang berkualitas SDM yang dimiliki sudah terlatih dan terampil dalam melakukan transaksi terhadap nasabahnya.    Selain adanya kekuatan yang berasal dari faktor internalnya, PT Pegadaian (Persero)

b)      kelemahan
1.      kualitas pelayanan yang belum sesuai keinginan nasabah Dalam setiap outlet biasanya hanya dilayani oleh satu orang kasir dan satu orang pengelola sehingga sering terjadinya penumpukan nasabah dan tidak dilayani sesuai dengan keinginan setiap nasabah.
2.       Tingkat margin yang lebih tinggi Tingkat margin yang diberikan oleh PT Pegadaian (Persero) lebih tinggi dibandingkan pesaing sejenis.
3.       Kurang efisien distribusi mulia Dalam penyebaran order mulia di cabang kranggan masih belum efisien yakni masih terpusat di kantor wilayah, sehingga order yang seharusnya sudah sampai tepat waktu bisa tertunda beberapa hari dalam pendistribusian ke unit-unit kranggan.
4.       Layanan jual kembali yang terpusat Untuk layanan jual kembali mulia cabang kranggan berdasarkan area atau wilayahnya harus dilakukan di cabang kramat jati sehingga apabila ada yang ingin menjual nasabah harus bertransaksi di cabang yang ditunjuk tersebut.  

F.     IDENTIFIKASI PELUANG DAN ANCAMAN
 Analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan menghasilkan rumusan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan saat ini. Dengan mengetahui rumusan peluang dan ancaman diharapkan perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi ancaman yang dihadapi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap lingkungan eksternal PT Pegadaian (Persero) , maka dapat diidentifikasikan faktor-faktor peluang yang dimiliki antara lain:  
a)      Peluang
1. Harga emas yang fluktuatif Keadaan dimana pada setiap harinya harga emas naik dan turun dan menjadikan peluang untuk produk Mulia
 2. Jumlah penduduk yang terus bertambah Jumlah penduduk di sekitar lingkungan PT Pegadaian (Persero)  kian bertambah memunculkan peluang untuk mendapatkan nasabah baru
3. Sistem Online Pegadaian Memanfaatkan sistem online pegadaian yang ada untuk mengembangkan dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah
4. Minat masyarakat terhadap emas bersertifikat Memiliki emas seperti sudah menjadi budaya dan melambangkan kesejahteraan masyarakat sehingga minat masyarakat diharapkan menjadi peluang yang baik Selain terdapat peluang, PT Pegadaian (Persero)  memiliki ancaman dari luar perusahaan yang dapat menghambat perkembangan usaha. Ancaman yang dihadapi adalah:
b)      Ancaman 
1. Muncul pesaing baru produk sejenis Pesaing terbesar dari PT Pegadaian (Persero) adalah dari bank-bank syariah sekitar lingkungan outlet.
2. Kelompok arisan LM  masyarakat.
3. Jaringan Internet yang lemah Kecepatan jaringan internet yang digunakan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Kranggan masih lemah, hal ini terkendala dari jaringan vendor yang ada di lingkungan perusahaan yang masih belum memadai.
4. Strategi promosi pesaing Pesaing sudah gencar melakukan promosi yakni diantaranya mengadakan sistem arisan di lingkungan perusahaan pesaing dan melakukan promosi mulia dengan komunikasi online via sms atau telepon terhadap data nasabah yang mereka miliki serta menyebar brosur-brosur di lingkungan PT Pegadaian (Persero).






BAB II
Perumusan Strategi PT Pegadaian (Persero)  

A.    Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Analisis lingkungan internal perusahaan menghasilkan lima kekuatan dan empat kelemahan. Matriks IFE disusun berdasarkan identifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, dimana key succes factor dari lingkungan internal yang dirangkum dalam sebuah tabel Internal Factor Evaluation (IFE). Bobot (weight) dan peringkat (rating) atas faktor-faktor strategis internal diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada manajer bisnis, pimpinan cabang, dan satu orang pengelola Unit Pelayanan Cabang (UPC). Kemudian dari hasil pembobotan dan peringkat tersebut dilakukan perhitungan untuk menentukan rata-ratanya. Adapun hasil perhitungan dari matriks IFE dapat dilihat pada Tabel berikut ini: 
Tabel Matriks IFE


                  
     
Berdasarkan hasil analisis dari Tabel, dapat dilihat bahwa PT Pegadaian (Persero)  memiliki kekuatan utama yaitu kemudahan pelayanan dan transaksi dengan skor 0,876. Adapun faktor yang menjadi kelemahan utama pada PT Pegadaian (Persero)  adalah tingkat margin yang lebih tinggi dengan skor 0,306 Kelemahan utama ini harus dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan keterampilan dalam memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik lagi. Skor total dari faktor-faktor internal adalah sebesar 3,238. 


B.     Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal terdapat lima peluang dan lima ancaman yang dihadapi perusahaan. Matriks EFE disusun berdasarkan identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, dimana setelah key succes factor berupa peluang dan ancaman tersebut diperoleh maka dirangkum dalam sebuah matriks External Factor Evaluation (EFE). Dari hasil pembobotan dan peringkat (rating) tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai rata-ratanya. Hasil perhitungan dari matriks EFE dapat dilihat pada Tabel.
. Tabel  Matriks EFE

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa peluang yang utama pada PT Pegadaian (Persero)  adalah harga emas yang fluktuatif dengan skor 0,669. Hal ini bisa dijadikan peluang pada saat harga yang tepat untuk membeli logam mulia agar menguntungkan. Adapun yang menjadi ancaman utama adalah munculnya pesaing baru produk sejenis dengan skor 0,459. Ancaman utama ini harus bisa di atasi dengan memberikan pelayanan yang lebih baik dari pesaing agar dapat mempertahankan nasabahnya. Skor total atas faktor-faktor strategis eksternal adalah sebesar 3,168. Nilai tersebut menunjukkan bahwa PT Pegadaian (Persero)  berada dalam posisi kuat dalam usahanya menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman eksternal. 
C.    Tahap Matching (Tahap Pencocokan)
 Pada tahap pencocokan, alat analisis yang digunakan matriks IE dan SWOT matriks. Pemilihan kedua matriks ini didasarkan pada tujuan   penelitian yaitu untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta mengetahui posisi bersaing.
1.      Matriks IE  Matriks IE
didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total skor IFE yang diberi bobot pada sumbu X dan total skor EFE yang diberi bobot pada sumbu Y. Matriks IE bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE dapat disusun dalam matriks Internal-Eksternal. Nilai total skor faktor- faktor strategis internal PT Pegadaian (Persero) Cabang Kranggan adalah sebesar 3,238, sedangkan nilai total skor atas faktor-faktor strategis eksternal adalah sebesar 3,168. Hal ini dapat diartikan bahwa faktor strategis internal memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan faktor strategis eksternal 
Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang paling baik dikendalikan oleh PT Pegadaian (Persero)  adalah strategi Grow and Build  (Tumbuh dan Berkembang). Strategi-strategi yang umumnya digunakan adalah strategi intensif seperti market penetration, market development dan product development. Strategi penetrasi pasar berkaitan erat dengan usaha pemasaran yang gencar, yang dapat dicapai dengan cara
menambah usaha promosi, iklan dan publisitas. Pengembangan pasar terkait dengan memperkenalkan produk/jasa yang ada saat ini pada pasar baru dan strategi ini untuk memperluas wilayah geografis yang lebih luas lagi. Sedangkan pengembangan produk berhubungan dengan perbaikan dan modifikasi produk atau jasa. 
2.      Matriks SWOT 
3.      Penyusunan matriks SWOT dilakukan setelah mengetahui posisi perusahaan saat ini dengan matriks IE. Matriks SWOT disusun dengan mengkombinasikan faktor internal dan faktor eksternal sehingga menghasilkan alternatif strategi yang sesuai yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Perumusan strategi ini menggunakan analisis SWOT.

BAB III
A.    KESIMPULAN
 Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Beragam faktor Internal dan Eksternal yang mempengaruhi rumusan strategi pemasaran pada PT Pegadaian (Persero)  adalah terdiri dari kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. Kekuatannya terdiri dari kemudahan pelayanan dan transaksi, jangka waktu fleksibel, outlet mulia yang tersebar dan SDM yang berkualitas. Sedangkan kelemahannya adalah kualitas pelayanan yang belum sesuai dengan keinginan nasabah, tingkat margin yang lebih tinggi, kurang efisien distribusi mulia dan layanan jual kembali yang masih terpusat. Peluang yang mampu dimanfaatkan oleh perusahaan adalah harga emas yang fluktuatif, jumlah penduduk yang terus bertambah, sistem online pegadaian dan minat masyarakat terhadap emas bersertifikat. Adapun ancaman bagi perusahaan seperti munculnya pesaing baru produk sejenis, kelompok arisan LM masyarakat, jaringan internet yang lemah dan strategi promosi pesaing.
b. Alternatif strategi pemasaran yang tepat adalah
 (1) melakukan cross selling terhadap nasabah produk gadai (produk inti),
(2) memberikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat terhadap produk Mulia,
 (3) pemanfaatan outlet tersebar untuk mendapatkan nasabah baru,
(4) pengajuan penambahan pegawai untuk peningkatan pelayanan secara simpatik dan penjualan produk Mulia,
(5) layanan nasabah (Customer Care) ditingkatkan baik penangan keluhan dan komplain serta informatif terhadap produk Mulia,
(6) mempertahankan dan meningkatkan loyalitas nasabah dengan memberikan standar layanan yang berlaku di semua outlet,
(7) program literasi produk Mulia dan promosi pada media lokal baik cetak maupun digital dan menerapkan customer get custome,
(8) pemberian diskon margin secara berkala untuk program kelompok masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar