ANALISIS
STRATEGI MANAJEMEN
PT.
PEGADAIAN (PERSERO)
Disusun
oleh :
LINDA
NINGCAHYATI
NIM.
182202xxxx
PRODI
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
INSTITUT
BISNIS NUSANTARA
2018
BAB
I
A.
SEJARAH
PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pegadaian (Persero)
dimulai saat masa penjajahan Belanda tahun 1746 dengan didirikannya Bank Van
Leening sebagai lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.
Kemudian pada tahun 1811 pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaaan
penjajahan serta membubarkan Bank Van Leening dan masyarakat diberi keleluasaan
untuk mendirikan usaha gadai. Selama pemerintahan Inggris di Indonesia banyak
praktek gadai ilegal yang merugikan masyarakat sehingga pada 1 April tahun 1901
pemerintah mendirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat. Latar
belakang didirikannya Pegadaian ini, yakni: untuk mencegah ijon, rentenir dan
pinjaman tidak wajar lainnya; untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil,
untuk mendukung program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional.
Tahun 1905 Pegadaian jadi lembaga resmi berbentuk Jawatan. Tahun 1961 badan
hukum pegadaian berubah dari Jawatan menjadi PN (Perusahaan Negara). Badan
hukum PN pun dirubah pada tahun 1969 menjadi Perjan (Perusahaan Jawatan).
Perusahaan Jawatan (Perjan) berjalan cukup lama dan pada tahun 1990 status
badan hukum Pegadaian diubah menjadi Perum dan setelah 12 tahun berubah kembali
status badan hukumnya menjadi Persero pada 1 April 2012 sampai dengan sekarang.
B.
VISI
DAN MISI PERUSAHAAN
Visi dan Misi Perusahaan Pertimbangan utama yang
perlu dikaji dalam menetapkan kembali visi perusahaan adalah menentukan pilihan
medan bisnis (industri) yang akan dimasuki. Berdasarkan perkembangan terakhir
tampak bahwa PT Pegadaian (Persero) mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan
skim pembiayaan mikro berupa kredit gadai, kredit fidusia dan kredit mikro
lainnya.
a) Visi
Adapun Visi dari PT Pegadaian
(Persero) adalah Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu
menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik
untuk masyarakat menengah kebawah.
b) Dengan misi yang diterapkan yaitu:
1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah,
aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Memastikan pemerataan pelayanan
dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian
dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama
masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah dan
melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.
C.
LAYANAN
DAN PRODUK
Pada tanggal 1 April 2013 PT Pegadaian (Persero)
merubah logo yang telah menjadi cirri khas perusahaan sebelumnya menjadi nuansa
baru dengan memberikan semangat baru serta meningkatkan layanan kepada
masyarakat. Berikut gambar logo pegadaian
Logo PT
Pegadaian (Persero) terbaru
Pada logo baru ini terdapat tiga lingkarang yang
bersinggungan dan mewakili tiga layanan utama dari PT Pegadaian (Persero)
yakni: Pembiayaan Gadai dan Mikro, Emas dan Aneka Jasa.
D.
BUDAYA
PERUSAHAAN
PT Pegadaian
(Persero) mempunyai slogan yang sudah tidak asing lagi yaitu “Mengatasi Masalah
Tanpa Masalah”. Slogan ini menunjukkan kepribadian Pegadaian sebagai suatu
lembaga yang senantiasa memberikan solusi keuangan yang baik dan tepat bagi
masyarakat tanpa syarat yang rumit. Dalam melakukan kegiatan bisnisnya PT
Pegadaian (Persero) memiliki budaya kerja yang diaktualisasikan melalui INTAN
yang terdiri dari:
1. Berinisiatif, kreatif dan
produktif
2. Berorientasi pada solusi bisnis Nilai Moral Tinggi
3. Taat beribadah
4. Jujur dan berfikir positif Terampil
5. Kompeten di bidangnya
6. Selalu mengembangkan diri Adi Layanan
7. Peka dan cepat tanggap
8. Empatik, santun dan ramah Nuansa Citra
9. Bangga sebagai insane Pegadaian
10.Bertanggung jawab atas aset dan reputasi perusahaan
E.
KEKUATAN
DAN KELEMAHAN
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Berdasarkan
hasil analisis internal perusahaan maka diperoleh kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan. Serangkaian kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut
terdiri dari faktor manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, serta
sistem informasi manajemen. Dengan demikian perusahaan diharapkan dapat
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan meminimalkan kelemahannya
a) Kekuatan
1.
Kemudahan pelayanan dan transaksi PT Pegadaian (Persero) memberikan kemudahan
pelayanan dengan kelengkapan administrasi yang mudah tanpa syarat yang berbelit
dan tanpa transaksi buka rekening. sehingga pelayanan menjadi cepat sesuai
dengan standar yang ditetapkan yakni 15 menit dan aman karena kerahasiaan data
nasabah tidak mudah disebarluaskan ke pihak lain.
2. Jangka
waktu fleksibel Penetapan jangka waktu pinjaman sebenarnya sudah ditetapkan
oleh PT Pegadaian (Persero) namun nasabah dapat melunasi sewaktu- waktu tanpa
dikenakan pinalti dan mendapatkan diskon margin.
3.
Outlet mulia yang tersebar Untuk memudahkan pelaksanaan transaksi Mulia PT
Pegadaian (Persero) Cabang Kranggan memiliki 8 outlet yang tersebar untuk
memudahkan dan menjangkau nasabah di lingkungan dekat rumah.
4. Sumber Daya Manusia yang berkualitas SDM
yang dimiliki sudah terlatih dan terampil dalam melakukan transaksi terhadap
nasabahnya. Selain adanya kekuatan
yang berasal dari faktor internalnya, PT Pegadaian (Persero)
b) kelemahan
1. kualitas
pelayanan yang belum sesuai keinginan nasabah Dalam setiap outlet biasanya
hanya dilayani oleh satu orang kasir dan satu orang pengelola sehingga sering
terjadinya penumpukan nasabah dan tidak dilayani sesuai dengan keinginan setiap
nasabah.
2. Tingkat margin yang lebih tinggi Tingkat
margin yang diberikan oleh PT Pegadaian (Persero) lebih tinggi dibandingkan
pesaing sejenis.
3. Kurang efisien distribusi mulia Dalam
penyebaran order mulia di cabang kranggan masih belum efisien yakni masih
terpusat di kantor wilayah, sehingga order yang seharusnya sudah sampai tepat
waktu bisa tertunda beberapa hari dalam pendistribusian ke unit-unit kranggan.
4. Layanan jual kembali yang terpusat Untuk
layanan jual kembali mulia cabang kranggan berdasarkan area atau wilayahnya
harus dilakukan di cabang kramat jati sehingga apabila ada yang ingin menjual
nasabah harus bertransaksi di cabang yang ditunjuk tersebut.
F.
IDENTIFIKASI
PELUANG DAN ANCAMAN
Analisis
terhadap lingkungan eksternal perusahaan menghasilkan rumusan peluang dan
ancaman yang dihadapi perusahaan saat ini. Dengan mengetahui rumusan peluang
dan ancaman diharapkan perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ada dan
mengatasi ancaman yang dihadapi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
terhadap lingkungan eksternal PT Pegadaian (Persero) , maka dapat
diidentifikasikan faktor-faktor peluang yang dimiliki antara lain:
a) Peluang
1. Harga emas yang fluktuatif
Keadaan dimana pada setiap harinya harga emas naik dan turun dan menjadikan
peluang untuk produk Mulia
2. Jumlah penduduk yang terus bertambah Jumlah
penduduk di sekitar lingkungan PT Pegadaian (Persero) kian bertambah memunculkan peluang untuk
mendapatkan nasabah baru
3. Sistem Online Pegadaian
Memanfaatkan sistem online pegadaian yang ada untuk mengembangkan dan
meningkatkan pelayanan kepada nasabah
4. Minat masyarakat terhadap emas
bersertifikat Memiliki emas seperti sudah menjadi budaya dan melambangkan
kesejahteraan masyarakat sehingga minat masyarakat diharapkan menjadi peluang
yang baik Selain terdapat peluang, PT Pegadaian (Persero) memiliki ancaman dari luar perusahaan yang
dapat menghambat perkembangan usaha. Ancaman yang dihadapi adalah:
b) Ancaman
1. Muncul pesaing baru produk
sejenis Pesaing terbesar dari PT Pegadaian (Persero) adalah dari bank-bank
syariah sekitar lingkungan outlet.
2. Kelompok arisan LM masyarakat.
3. Jaringan Internet yang lemah
Kecepatan jaringan internet yang digunakan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang
Kranggan masih lemah, hal ini terkendala dari jaringan vendor yang ada di
lingkungan perusahaan yang masih belum memadai.
4. Strategi promosi pesaing Pesaing
sudah gencar melakukan promosi yakni diantaranya mengadakan sistem arisan di lingkungan
perusahaan pesaing dan melakukan promosi mulia dengan komunikasi online via sms
atau telepon terhadap data nasabah yang mereka miliki serta menyebar
brosur-brosur di lingkungan PT Pegadaian (Persero).
BAB
II
Perumusan
Strategi PT Pegadaian (Persero)
A.
Analisis
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Analisis
lingkungan internal perusahaan menghasilkan lima kekuatan dan empat kelemahan.
Matriks IFE disusun berdasarkan identifikasi kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan, dimana key succes factor dari lingkungan internal yang
dirangkum dalam sebuah tabel Internal Factor Evaluation (IFE). Bobot (weight)
dan peringkat (rating) atas faktor-faktor strategis internal diperoleh
berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada manajer bisnis, pimpinan cabang,
dan satu orang pengelola Unit Pelayanan Cabang (UPC). Kemudian dari hasil
pembobotan dan peringkat tersebut dilakukan perhitungan untuk menentukan
rata-ratanya. Adapun hasil perhitungan dari matriks IFE dapat dilihat pada
Tabel berikut ini:
Tabel
Matriks IFE
Berdasarkan hasil analisis dari Tabel, dapat dilihat
bahwa PT Pegadaian (Persero) memiliki
kekuatan utama yaitu kemudahan pelayanan dan transaksi dengan skor 0,876.
Adapun faktor yang menjadi kelemahan utama pada PT Pegadaian (Persero) adalah tingkat margin yang lebih tinggi dengan
skor 0,306 Kelemahan utama ini harus dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan
keterampilan dalam memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik lagi. Skor
total dari faktor-faktor internal adalah sebesar 3,238.
B.
Matriks
External Factor Evaluation (EFE)
Berdasarkan hasil
analisis lingkungan eksternal terdapat lima peluang dan lima ancaman yang
dihadapi perusahaan. Matriks EFE disusun berdasarkan identifikasi peluang dan
ancaman yang dihadapi perusahaan, dimana setelah key succes factor berupa
peluang dan ancaman tersebut diperoleh maka dirangkum dalam sebuah matriks
External Factor Evaluation (EFE). Dari hasil pembobotan dan peringkat (rating)
tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai
rata-ratanya. Hasil perhitungan dari matriks EFE dapat dilihat pada Tabel.
. Tabel Matriks EFE
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 13 dapat
dilihat bahwa peluang yang utama pada PT Pegadaian (Persero) adalah harga emas yang fluktuatif dengan skor
0,669. Hal ini bisa dijadikan peluang pada saat harga yang tepat untuk membeli
logam mulia agar menguntungkan. Adapun yang menjadi ancaman utama adalah
munculnya pesaing baru produk sejenis dengan skor 0,459. Ancaman utama ini
harus bisa di atasi dengan memberikan pelayanan yang lebih baik dari pesaing
agar dapat mempertahankan nasabahnya. Skor total atas faktor-faktor strategis
eksternal adalah sebesar 3,168. Nilai tersebut menunjukkan bahwa PT Pegadaian
(Persero) berada dalam posisi kuat dalam
usahanya menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal dan
menghindari ancaman eksternal.
C.
Tahap
Matching (Tahap Pencocokan)
Pada tahap
pencocokan, alat analisis yang digunakan matriks IE dan SWOT matriks. Pemilihan
kedua matriks ini didasarkan pada tujuan
penelitian yaitu untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta
mengetahui posisi bersaing.
1. Matriks
IE Matriks IE
didasarkan pada dua dimensi kunci
yaitu total skor IFE yang diberi bobot pada sumbu X dan total skor EFE yang
diberi bobot pada sumbu Y. Matriks IE bertujuan untuk mengetahui posisi
perusahaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE dapat
disusun dalam matriks Internal-Eksternal. Nilai total skor faktor- faktor strategis
internal PT Pegadaian (Persero) Cabang Kranggan adalah sebesar 3,238, sedangkan
nilai total skor atas faktor-faktor strategis eksternal adalah sebesar 3,168.
Hal ini dapat diartikan bahwa faktor strategis internal memiliki pengaruh yang
lebih besar dibandingkan dengan faktor strategis eksternal
Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang paling baik
dikendalikan oleh PT Pegadaian (Persero)
adalah strategi Grow and Build
(Tumbuh dan Berkembang). Strategi-strategi yang umumnya digunakan adalah
strategi intensif seperti market penetration, market development dan product
development. Strategi penetrasi pasar berkaitan erat dengan usaha pemasaran
yang gencar, yang dapat dicapai dengan cara
menambah usaha promosi, iklan dan publisitas.
Pengembangan pasar terkait dengan memperkenalkan produk/jasa yang ada saat ini
pada pasar baru dan strategi ini untuk memperluas wilayah geografis yang lebih
luas lagi. Sedangkan pengembangan produk berhubungan dengan perbaikan dan
modifikasi produk atau jasa.
2. Matriks
SWOT
3. Penyusunan
matriks SWOT dilakukan setelah mengetahui posisi perusahaan saat ini dengan
matriks IE. Matriks SWOT disusun dengan mengkombinasikan faktor internal dan
faktor eksternal sehingga menghasilkan alternatif strategi yang sesuai yang
dapat diterapkan oleh perusahaan. Perumusan strategi ini menggunakan analisis
SWOT.
BAB
III
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Beragam faktor Internal dan Eksternal yang
mempengaruhi rumusan strategi pemasaran pada PT Pegadaian (Persero) adalah terdiri dari kekuatan dan kelemahan
serta peluang dan ancaman. Kekuatannya terdiri dari kemudahan pelayanan dan
transaksi, jangka waktu fleksibel, outlet mulia yang tersebar dan SDM yang
berkualitas. Sedangkan kelemahannya adalah kualitas pelayanan yang belum sesuai
dengan keinginan nasabah, tingkat margin yang lebih tinggi, kurang efisien
distribusi mulia dan layanan jual kembali yang masih terpusat. Peluang yang
mampu dimanfaatkan oleh perusahaan adalah harga emas yang fluktuatif, jumlah
penduduk yang terus bertambah, sistem online pegadaian dan minat masyarakat
terhadap emas bersertifikat. Adapun ancaman bagi perusahaan seperti munculnya
pesaing baru produk sejenis, kelompok arisan LM masyarakat, jaringan internet
yang lemah dan strategi promosi pesaing.
b. Alternatif strategi pemasaran yang
tepat adalah
(1) melakukan cross selling terhadap nasabah
produk gadai (produk inti),
(2) memberikan kemudahan akses informasi
bagi masyarakat terhadap produk Mulia,
(3) pemanfaatan outlet tersebar untuk
mendapatkan nasabah baru,
(4) pengajuan penambahan pegawai untuk
peningkatan pelayanan secara simpatik dan penjualan produk Mulia,
(5) layanan nasabah (Customer Care)
ditingkatkan baik penangan keluhan dan komplain serta informatif terhadap
produk Mulia,
(6) mempertahankan dan meningkatkan
loyalitas nasabah dengan memberikan standar layanan yang berlaku di semua
outlet,
(7) program literasi produk Mulia dan
promosi pada media lokal baik cetak maupun digital dan menerapkan customer get
custome,
(8) pemberian diskon margin secara
berkala untuk program kelompok masyarakat.